Perkembangan papan iklan di sekitar jalan, tak lagi sekadar papan reklame berbentuk hard selling semata. Mengenalkan gambar produk dan tulisan pemanis. Tapi juga mengumbar gaya kreatif yang sangat menggoda. Warna high colour dan kreasi menarik perhatian.
Bukan hanya di sekitar lampu merah, papan reklame juga terpampang di jembatan penyeberangan, pembatas jalan dan tempat strategis lain. “Karena inti dari konsep papan iklan tentu menarik perhatian sebanyak mungkin. Menimbulkan kesan dan citra bagi produk yang diiklankan. Maka, tempat strategis akan jadi potensi selain di media massa,” terang Dra. Dyah Intan, dosen pengajar periklanan IISIP Jakarta.
Agar menarik, sudah pasti iklan mengumbar daya kreatif dan warna mencolok. “Harapannya, semakin banyak yang tertarik memperhatikan dan mengendap dalam pikirannya. Sehingga setiap kali ingat produk itu,” tambah ibu dua putra yang juga mengajar di Universitas Al-Azhar, Jakarta.
Karena membutuhkan perhatian, papan iklan terutama yang berbentuk electronic-ad, lebih efektif berada di lampu merah. “Jadi saat pengendara berhenti, fokus perhatian bisa diambil. Itu lebih efektif dibanding mengambil perhatian orang yang sedang konsentrasi berkendara,” jelas perempuan yang juga direktur PT Takara Advertising, Jakarta.
Itu dia persoalannya. Kuatnya pesona iklan itu begitu mengundang konsentrasi pengendara jadi terbagi. Fokus ke jalan jadi hilang sepersekian detik karena godaan papan iklan itu.
Buntutnya, saat konsentrasi fokus ke iklan, gedubrak, nabrak atau jatuh deh, karena enggak lihat kondisi jalan di depannya. “Nah, itu yang tidak boleh terjadi. Dari tinjauan safety riding, setiap pengendara harus siap dan fokus pada jalan. Perhatian jangan sampai terganggu meski digoda iklan atau apapun. Itu prinsip dasar berkendara di jalan,” terang Rizki Mario, Koordinator Yamaha Safety Riding Science PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Artinya, semenarik apapun papan iklan, pengendara yang sedang berkendara harus mengabaikannya. “Fokus pada aspek lingkungan yang akan dilewatinya. Meleng sedikit bisa fatal. Apalagi melirik iklan lama,” terang Kiki, panggilan akrab Rizki Mario.
SO, buat pengendara, kalau mau lihat iklan, ya pas lagi berhenti atau pas jadi boncenger. Atau lebih aman sih, pas santai nonton teve atau baca tabloid. Itu jauh lebih aman. Kalau lagi geber motor, abaikan aja. Semenarik apapun, jangan pernah tergoda melihatnya. Karena, akibat hilangnya konsentrasi berkendara bisa sangat fatal di jalanan.
JARAK DALAM DETIK
Meleng atau tidak fokus dalam beberapa saat bikin motor tidak terkendali dalam beberapa meter. Anggono Iriawan, Chief Instructor Safety Riding, PT Astra Honda Motor pernah mengungkapkan.
“Di kecepatan 40 km/jam, lengah dalam satu detik, motor meluncur 11,1 meter. Jarak itu makin bertambah jika kecepatan bertambah,” bilang Anggono.
oleh karena itu dalam berkendara soal konsentrasi jadi hal utama. “Banyak kecelakaan terjadi karena turunnya konsentrasi pengendara. Sehingga berakibat pada pengendalia
Bukan hanya di sekitar lampu merah, papan reklame juga terpampang di jembatan penyeberangan, pembatas jalan dan tempat strategis lain. “Karena inti dari konsep papan iklan tentu menarik perhatian sebanyak mungkin. Menimbulkan kesan dan citra bagi produk yang diiklankan. Maka, tempat strategis akan jadi potensi selain di media massa,” terang Dra. Dyah Intan, dosen pengajar periklanan IISIP Jakarta.
Agar menarik, sudah pasti iklan mengumbar daya kreatif dan warna mencolok. “Harapannya, semakin banyak yang tertarik memperhatikan dan mengendap dalam pikirannya. Sehingga setiap kali ingat produk itu,” tambah ibu dua putra yang juga mengajar di Universitas Al-Azhar, Jakarta.
Karena membutuhkan perhatian, papan iklan terutama yang berbentuk electronic-ad, lebih efektif berada di lampu merah. “Jadi saat pengendara berhenti, fokus perhatian bisa diambil. Itu lebih efektif dibanding mengambil perhatian orang yang sedang konsentrasi berkendara,” jelas perempuan yang juga direktur PT Takara Advertising, Jakarta.
Itu dia persoalannya. Kuatnya pesona iklan itu begitu mengundang konsentrasi pengendara jadi terbagi. Fokus ke jalan jadi hilang sepersekian detik karena godaan papan iklan itu.
Buntutnya, saat konsentrasi fokus ke iklan, gedubrak, nabrak atau jatuh deh, karena enggak lihat kondisi jalan di depannya. “Nah, itu yang tidak boleh terjadi. Dari tinjauan safety riding, setiap pengendara harus siap dan fokus pada jalan. Perhatian jangan sampai terganggu meski digoda iklan atau apapun. Itu prinsip dasar berkendara di jalan,” terang Rizki Mario, Koordinator Yamaha Safety Riding Science PT Yamaha Motor Kencana Indonesia (YMKI).
Artinya, semenarik apapun papan iklan, pengendara yang sedang berkendara harus mengabaikannya. “Fokus pada aspek lingkungan yang akan dilewatinya. Meleng sedikit bisa fatal. Apalagi melirik iklan lama,” terang Kiki, panggilan akrab Rizki Mario.
SO, buat pengendara, kalau mau lihat iklan, ya pas lagi berhenti atau pas jadi boncenger. Atau lebih aman sih, pas santai nonton teve atau baca tabloid. Itu jauh lebih aman. Kalau lagi geber motor, abaikan aja. Semenarik apapun, jangan pernah tergoda melihatnya. Karena, akibat hilangnya konsentrasi berkendara bisa sangat fatal di jalanan.
JARAK DALAM DETIK
Meleng atau tidak fokus dalam beberapa saat bikin motor tidak terkendali dalam beberapa meter. Anggono Iriawan, Chief Instructor Safety Riding, PT Astra Honda Motor pernah mengungkapkan.
“Di kecepatan 40 km/jam, lengah dalam satu detik, motor meluncur 11,1 meter. Jarak itu makin bertambah jika kecepatan bertambah,” bilang Anggono.
oleh karena itu dalam berkendara soal konsentrasi jadi hal utama. “Banyak kecelakaan terjadi karena turunnya konsentrasi pengendara. Sehingga berakibat pada pengendalia
1 komentar:
Benar bung... kadang sesuatu yang menarik entah itu iklan atau kejadian lain disekitar kita saat mengendarai kendaraan bisa menganggu bahkan bisa fatal... thanks infonya...
Posting Komentar